Sejak tahun 1921, Kerupuk Rambak Kerbau Eyang Kriuk telah menjadi ikon oleh-oleh khas Kudus. Dirintis oleh Mbah Hardiwijoyo, produk ini telah melewati empat generasi tanpa meninggalkan cita rasa otentiknya. Pengolahan tradisional yang diwariskan sejak dahulu kala membuat produk ini tetap istimewa di hati para pecinta kuliner Nusantara.
Kerupuk Rambak Kerbau Eyang Kriuk tidak hanya camilan kriuk yang digemari di rumah tangga, tetapi juga menjadi snack andalan restoran-restoran besar di Kudus, Semarang, Surabaya, hingga Jakarta.
Pada tahun 1921, di sebuah sudut kota Kudus yang tenang, Mbah Hardiwijoyo memulai perjalanan legendarisnya. Dengan tangan terampil dan semangat tinggi, beliau menciptakan kerupuk rambak kulit kerbau asli yang sederhana namun sarat cita rasa. Saat itu, kerupuk ini hanya dijual di pasar-pasar tradisional Kudus, menjadi camilan istimewa yang selalu dinantikan para pengunjung pasar.
Namun, warisan ini bukan sekadar soal kerupuk. Mbah Hardiwijoyo menanamkan filosofi penting: menjaga kualitas tanpa kompromi dan menghadirkan rasa yang tak terlupakan. Dari hari ke hari, nama Eyang Kriuk mulai terdengar di mana-mana, tidak hanya karena gurihnya, tetapi juga karena proses pembuatannya yang penuh cinta dan dedikasi.
Hingga kini, di tangan generasi ke-4, tradisi itu tetap hidup dan nama Eyang Kriuk semakin dikenal. Proses pengolahan masih dilakukan secara tradisional, mulai dari pemilihan kulit kerbau berkualitas terbaik hingga penggorengan yang dilakukan dengan presisi tinggi. Semua langkah ini dijaga agar setiap gigitan tetap menghadirkan rasa otentik Kudus yang sudah dinikmati selama lebih dari satu abad.
Kini, Kerupuk Rambak Eyang Kriuk bukan hanya sekadar camilan. Ini adalah warisan rasa, membawa aroma nostalgia dan cerita yang melekat di hati setiap penikmatnya. Tak heran, produk ini telah menjadi oleh-oleh wajib bagi siapa saja yang berkunjung ke Kudus, sebuah simbol kelezatan tradisional yang tak lekang oleh waktu.
Apakah Anda siap mencicipi sejarah dan tradisi dalam setiap gigitan..? Kerupuk Rambak Kulit Kerbau Eyang Kriuk akan membawa Anda kembali ke akar tradisi kuliner Nusantara..!
Kulit kerbau pilihan dibakar terlebih dahulu untuk menghilangkan sisa bulu dan kotoran. Proses ini dilakukan dengan hati-hati agar kualitas kulit tetap terjaga. Aroma khas yang muncul saat pembakaran adalah tanda awal dari cita rasa yang lezat.
Setelah dibersihkan, kulit direbus dalam waktu yang cukup lama menggunakan bumbu rahasia warisan leluhur. Proses perebusan ini tidak hanya membuat kulit menjadi lebih empuk, tetapi juga menambah rasa gurih alami yang akan terasa di setiap gigitan.
Setelah direbus, kulit dipotong secara manual menjadi ukuran yang pas, tidak terlalu besar atau kecil. Pemotongan yang presisi ini memastikan setiap kerupuk memiliki tekstur sempurna dan mudah dinikmati.
Kulit yang telah dipotong dijemur di bawah sinar matahari alami hingga benar-benar kering. Proses penjemuran ini adalah kunci untuk mendapatkan kerupuk rambak yang renyah dan gurih. Matahari Kudus yang hangat menjadi bagian penting dalam menjaga keaslian cita rasa.
Kulit kerbau yang kering kemudian digoreng dalam minyak bersuhu tepat, sehingga menghasilkan kerupuk yang super renyah tanpa menyerap terlalu banyak minyak. Setiap potongan digoreng hingga mencapai warna yang menggoda.
Kerupuk rambak yang telah matang dikemas dengan rapi untuk menjaga kesegarannya. Siap disantap sebagai camilan gurih atau teman makan favorit Anda. Nikmati kerenyahan dan cita rasa khas yang melegenda dalam setiap gigitan.
Rasanya gurih, renyah, dan nggak berminyak. Cocok banget buat teman makan atau camilan sore.
EyangKriuk.com © 2024 All Rights Reserved